Saat hendak masuk, Zahira teringat sesuatu, "Motorku!" "Biarkan! Siapa yang akan mencuri montor bututmu itu," ujar Danis dengan datar. Zahira hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Orang ini kalau ngomong ga pernah di saring. Danis berdecis geli, lalu membukakan pintu dan mendorong Zahira masuk ke dalam setelahnya baru dia. Zahira dan Danis duduk di belakang. Sedangkan Robi duduk di depan bersama supir. Robi memberikan obat dan minuman kepada Danis, "Tuan ... minum obat dulu," ujarnya. Zahira berinisiatif untuk mengambilnya, "Terima kasih, Pak!" Robi mengangguk dan tersenyum, "Wanita ini cantik dan sopan," batinnya. Tapi dia ga berani menatap terlalu lama, bosnya yang galak itu pencemburu. Setelah meminum obat, Danis menjatuhkan kepalanya di bahu Zahira dan memeluk lengannya. Sikapnya sangat manja karena merasa sangat nyaman. Zahira hanya bisa duduk dengan punggung terasa panas, wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang. Robi melirik kaca sepion tengah, terlihat Danis mem
Last Updated : 2025-05-11 Read more