“Aku tidak terima, Rigen!” Suara Ariella meninggi, napasnya tersengal karena emosi yang ditahannya sejak tadi. “Setiap kali aku menanyakan tentang apa yang kamu lakukan di luar sana, kamu hanya menjawab singkat. Kamu pikir aku bisa diam saja menunggu tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi?” Rigen menatapnya dingin dari balik meja kerja, tangan besar itu mengepal di atas permukaan kayu. “Riel, jangan paksa aku membicarakan sesuatu yang bisa membuatmu takut. Aku menanggung semua kotoran ini justru supaya kamu tidak perlu memikirkannya.” “Jangan anggap aku rapuh!” Ariella mendekat, berdiri tepat di hadapan suaminya dengan tatapan tajam. “Aku istrimu, Rigen. Jika kamu terluka, aku ingin tahu. Jika kamu jatuh, aku ingin ada di sisimu. Tapi kalau kamu terus menutupiku, apa artinya pernikahan kita?” Rigen berdiri, tubuhnya menjulang, membuat Ariella harus mendongak. “Pernikahan ini… sudah jauh dari kontrak awalnya, Riel. Kamu sekarang adalah milikku. Tidak ada satu pun orang, bahkan ka
Terakhir Diperbarui : 2025-08-16 Baca selengkapnya