“Aku tahu kamu takut padaku sekarang…” Suara Rigen serak, menggantung. “Tapi tolong, Riel… jangan jauhi aku," mohon Rigen pada istrinya, di kamar rumah sakit. Ariella hanya menunduk. Suaranya pelan, gemetar. “Aku tidak tahu, Rigen… kamu bukan kamu yang dulu.” “Yang dulu lemah. Yang dulu cuma bisa teriak tapi tidak bisa melindungi kamu. Aku yang sekarang—aku bisa bantai dunia buat pastikan kamu tetap hidup," sahut Rigen dengan mata menyala karena amarah. “Dan kamu bangga?” tatap Ariella dengan mata berkaca. “Kamu lebih mirip iblis sekarang.” “Aku rela jadi iblis, Riel…” Rigen berlutut di sisi ranjangnya, menggenggam tangan Ariella. “Asal kamu tetap di surga. Jangan usir aku dari hidupmu, Riel… tolong.” Ariella menarik napas goyah, matanya berkaca-kaca. “Kamu tahu rasanya lihat kamu datang dengan darah di baju? Aku takut... bukan karena orang lain. Tapi karena kamu.” “Aku cuma... terlalu takut kehilangan kamu, Riel,” bisik Rigen dengan kepala menunduk, mencium punggung t
Terakhir Diperbarui : 2025-08-08 Baca selengkapnya