“Aku sudah bilang apa, hm?” Suara Rigen berat, menekan, begitu pintu rumah tertutup rapat di belakang tubuhnya. Ariella terbelalak, punggungnya otomatis mundur hingga hampir menempel pada dinding foyer. “Apa—apa maksudmu?” Ariella mencoba menahan suaranya agar terdengar normal, tetapi nada gugupnya justru membuat pria itu terkekeh rendah. Rigen melangkah mendekat, setiap jejak sepatu kulitnya menimbulkan gema kecil di lantai marmer. “Jangan pura-pura tidak tahu, Sayang. Dari tadi, di ruang makan itu, kamu berani menggoda aku. Tatapanmu, caramu sengaja menyinggung kakiku di bawah meja.” “Itu... itu tidak sengaja, Rigen!” Ariella membela diri, wajahnya memanas. “Tidak sengaja?” Rigen menyeringai, tubuhnya kini sudah berdiri tepat di hadapan istrinya. Tangan besar itu terangkat, menahan dagu Ariella agar mendongak. “Kalau begitu aku akan tunjukkan padamu apa yang terjadi setiap kali kamu ‘tidak sengaja’. Dan ingat, aku tidak pernah main-main soal ancaman.” Ariella menelan ludah
Last Updated : 2025-08-20 Read more