Sudut bibir Helwig terangkat, hanya sedikit. Seperti menahan sesuatu yang lebih dalam dari senyum. ‘Bukan cuma berani, tapi dia juga sangat jujur.’ “Kau tak baca bukuku, tapi kau membaca Lysandra Bloom.” Ia bersandar, memandangi jendela sebentar, lalu menatap Ivy lagi. “Kapan aku bisa bertemu anak itu?” Ivy sempat terdiam. Alisnya naik sedikit, hampir tak terlihat, lalu turun pelan bersamaan dengan senyum tipis sekilas. “Aku datang hanya untuk meminta tanda tangan Anda, seperti yang Emma harapkan,” ucapnya jujur. “Aku tidak menyangka Anda ingin bertemu langsung dengannya.” Helwig menatap lurus ke arah Ivy, lalu berkata pelan, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri, “Kalau seorang anak yang belum pernah kutemui bisa percaya padaku sebesar itu …” Ia berhenti sebentar, menarik napas, lalu melanjutkan, “kurasa aku harus tahu siapa dia.” Ivy menatap Helwig sejenak sebelum menjawab, “Kalau kapan tepatnya Anda bisa bertemu Emma, aku tidak bisa memastikannya sendiri. Tapi biar
Last Updated : 2025-07-02 Read more