Share

Bab 199

Author: Sahira
Namun, yang diinginkan Alyana bukanlah nama atau kekayaan, melainkan dirinya yang dulu.

Selain itu, dia lebih rela mati daripada meninggalkan sedikit pun keuntungan untuk Alina. Segala yang menjadi miliknya akan dia ambil kembali tanpa kurang sedikit pun.

"Dulu aku menuruti kalian, menyerahkan nama dan kehormatan pada Alina, memberinya jalan terang yang lapang. Tapi, apa yang kudapatkan?"

Alyana menyunggingkan senyum kaku penuh sindiran. "Sekarang kalian minta aku kasih dia jalan hidup? Apa kalian kira aku ini dewi penyayang?"

"Dulu ...."

Sam terdiam sejenak, menyadari dirinya memang bersalah, nadanya pun melemah. "Memang kami sudah menelantarkan kamu, tapi ... bukannya itu keputusanmu sendiri? Sekarang ...."

"Keputusanku?"

Alyana tiba-tiba meninggikan suara, dan berkata dengan dingin, "Kalau waktu itu aku nggak setuju menyerahkan penghargaan, apa aku masih bisa tinggal di Keluarga Imano?"

"Kamu sudah lupa? Waktu itu yang bilang padaku adalah Pak Royan yang tinggi hati itu, kalau mau j
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 220

    Alina mendorong Devon dengan keras, seolah-olah merasa sangat terhina, sepasang matanya yang berlinang air mata menatapnya dengan marah.Devon justru makin senang. Dia merasa Alina seperti seekor kucing liar kecil yang sedang marah.Melihat itu, Imelda buru-buru membentak, "Alin, kamu nggak boleh bersikap kasar pada Tuan Muda Devon!""Nggak apa-apa, Bibi. Alin hanya sedang sedih dan nggak ingin disentuh orang lain, aku bisa memahaminya."Devon menoleh ke arah Royan. "Pesan dari Kakek sudah aku sampaikan. Soal bagaimana kalian akan mendiskusikan cara mengembalikan uang ganti rugi ini, itu urusan kalian. Aku nggak pantas ikut mendengarkan."Sebelum pergi, Devon menatap Alina dalam-dalam, tatapannya penuh kesombongan dan keyakinan akan mendapatkan apa yang dia mau.Alina merasa sangat muak, tanpa sadar menggenggam tangannya dengan kuat. Sesaat, dia merasa dirinya tak ubahnya seperti daun sayur busuk di pasar yang dipilih-pilih orang.Bagaimana bisa gadis yang begitu angkuh sepertinya, aka

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 219

    ....Setelah menenangkan para eksekutif di perusahaan, ayah dan anak itu kembali ke hotel.Begitu tiba di depan kamar, terdengar suara terkejut dari Imelda. "Tuan Muda Devon, bagaimana bisa Keluarga Gandhi bersikap seperti ini?!"Sam dan Royan saling berpandangan. Kenapa Devon datang di saat seperti ini?Tanpa sempat berpikir panjang, Royan langsung mendorong pintu kamar dan berkata dengan lantang, "Angin apa yang membawa Tuan Muda Devon kemari?"Mendengar suara itu, Devon menoleh. "Wah, akhirnya Pak Royan pulang juga. Aku sampai nggak bisa menjelaskan pada Bibi tadi, jadi memang menunggu kamu datang.""Royan, Keluarga Gandhi ingin kita segera melunasi ganti rugi atas hadiah ulang tahun waktu itu!"Imelda dengan panik mendekat ke sisi suaminya. "Kita sekarang sedang kesulitan seperti ini, mana mungkin ada uangnya?"Hati Royan langsung tenggelam, tetapi tetap memaksakan senyum dan memandang Devon. "Ini permintaan dari Tuan Besar Rekasa?"Devon tampak agak canggung. "Aku juga tahu Keluar

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 218

    Keesokan harinya.Royan mengadakan rapat pemegang saham, dan rapat dipimpin oleh Sam.Begitu ayah dan anak itu memasuki ruang rapat, para pemegang saham langsung gelisah, satu per satu berdiri dan mulai mempertanyakan Royan."Pak Royan, urusan keluarga kalian kenapa bisa sampai sekacau ini? Sekarang perusahaan ikut kena imbasnya, bagaimana Anda akan menjelaskannya pada kami?""Saya dengar di belakang Alyana ada Nathan yang mendukungnya. Mana mungkin kita bisa melawan Keluarga Moran yang sebesar itu! Cepat atau lambat perusahaan ini akan hancur!""Pak Royan, bagaimanapun juga Alyana adalah putri Anda. Apa Anda nggak bisa minta maaf padanya agar dia mau melepaskan kalian?"" ... "Menghadapi tudingan semua orang, amarah yang tadi susah payah ditahan oleh Royan akhirnya kembali meledak."Aku ini ayahnya! Suruh aku minta maaf secara terbuka? Lalu, mukaku mau ditaruh di mana?""Pasti ada jalan keluar! Kalian panik untuk apa? Selama ini perusahaan sudah bagi-bagi dividen ke kalian, sekarang

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 217

    Penguasa Keluarga Moran yang terhormat sudah berjuang sekian lama, tetapi akhirnya hanya jadi teman? Itu terlalu menyedihkan!Sudah saling kenal bertahun-tahun, sebagai pemain kawakan di dunia percintaan, Evin akhirnya merasa agak lebih unggul dari Nathan.Tatapannya pada Nathan penuh dengan godaan seolah-olah berkata, "Bro, kamu nggak mampu, ya?"Nathan hanya meliriknya dengan dingin dan malas menanggapinya.Alyana memandangi mereka bergantian, merasa suasananya agak janggal, tetapi tidak tahu bagian mana dari jawabannya yang membuat semua ini jadi aneh.....Dua hari kemudian, wawancara eksklusif Alyana dirilis, ditambah dengan videonya yang menanggapi Royan, dan seperti yang diduga, langsung menduduki peringkat pertama dalam daftar trending.Isi wawancaranya cukup panjang. Alyana tidak secara gamblang menyebutkan kejadian-kejadian tertentu, hanya menggambarkan kehidupannya dengan kata-kata yang sederhana.Dia tidak menyebutkan penderitaan, tetapi setiap kata membuat hati orang terir

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 216

    Sesuai dengan pengaturan dari Evin, Alyana menerima wawancara dari salah satu media papan atas.Wartawan yang mewawancarai sangat profesional, mengajukan pertanyaan seputar hubungan Alyana dengan Keluarga Imano, serta kebenaran di balik pameran fotografi pada masa lalu. Setiap pertanyaan disampaikan dengan tepat dan seimbang.Dari awal hingga akhir, Alyana sama sekali tidak merasa tersinggung, suasananya santai dan menyenangkan, seperti mengobrol dengan teman lama.Selama bertahun-tahun, banyak hal yang dipendamnya dalam hati. Kini dia sendiri terkejut bisa mengatakannya secara terbuka kepada orang luar."Mengenai pernyataan ayah Anda yang memutuskan hubungan secara terbuka, apa Nona Alyana ingin memberikan tanggapan?""Sebenarnya, keputusan memutuskan hubungan itu awalnya dari saya."Alyana tersenyum lembut dan menatap ke arah kamera dengan tenang. "Di sini saya juga ingin menyampaikan kepada semua orang yang seperti saya dan merasa terkuras oleh keluarga kandung, hanya dengan keberan

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 215

    Kini, melalui siaran langsung, barulah mereka tahu betapa berbahayanya situasi yang pernah dihadapi oleh Alyana!Sam juga baru sekarang teringat akan hal itu. Perasaannya pun jadi campur aduk.Saat Alyana berada di ambang maut, mereka sekeluarga sedang berlibur dengan bahagia di luar negeri ....Waktu itu mereka semua mengunggah di media sosial, mungkin Alyana melihatnya dan memilih untuk tidak mengatakan apa pun.Sulit dibayangkan bagaimana Alyana menelan semua penderitaan itu, bahkan masih mau menurut dan menyerahkan foto-foto itu, membiarkan Alina mengadakan pameran fotografi.Mengingat hal ini, hati Sam terasa perih, dan dia baru menyadari bahwa mereka telah berbuat begitu kejam terhadap Alyana."Kita semua salah ...." Suara Sam serak. "Kita salah besar.""Kak Sam, ini juga bukan sepenuhnya salah kita, Alyana sendiri yang nggak bilang apa-apa. Kita 'kan bukan dewa, mana tahu apa yang dia alami?""Diam."Sam membentak marah, menatap dingin ke arah Arifin, "Dia nggak bicara karena di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status