Begitu mendengar nama Carlos, Tamara langsung menggigit bibirnya dan ekspresinya juga makin muram. Ini bahkan lebih buruk daripada Zayn. Dia pun bertanya, "Bolehkah aku nggak ke sana?""Tamara, maaf ya, pihak sana bersikeras mau kamu yang ke sana. Kalau nggak, dia nggak mau lanjut ke tahap berikutnya. Proyek keamanan milik anak perusahaan Grup Suratman ini nilainya lumayan besar. Kamu nggak perlu mengatakan apa-apa. Kami juga akan menemanimu, nggak akan membiarkanmu sendirian bersamanya," kata Peter sambil menghela napas.Mendengar perkataan itu, Tamara hanya bisa menundukkan kepala dan tidak mengatakan apa-apa. Sebagai karyawan, dia tentu saja harus mempertimbangkan kepentingan perusahaan. Lagi pula, Jacob sudah diserang Carlos dan perusahaan hampir saja diakuisisi karena dia, dia tentu saja harus menebus kesalahannya.Selain itu, ini masih siang hari, mereka berada di lingkungan kantor Rich Tech, dan bahkan ditemani karyawan lain juga, Tamara berpikir Carlos seharusnya tidak akan nek
Magbasa pa