"Lepaskan aku, lepaskan!" teriakku berusaha melepaskan diri."Aku tak tahu caranya lagi agar kau bisa tetap bersamaku," ujarnya mencoba mengangkat diri ini dan membawaku pergi."Hentikan, atau aku akan berteriak, dan membuat semua orang terbangun," ucapku di pagi yang masih gelap, kondisi villa yang besar, kamar tidur kami yang berada di lantai dua, agak jauh dari depan sini membuat teriakanku sulit di dengar Mas Roni."Biarkan mereka bangun," ujar Mas Arya sambil menarik tubuhku dengan keras ke arah danau."Kamu mau membawaku ke mana?""Ke mana saja, bila perlu kita akan mati berdua," ucapnya sambil mengikat kaki dan tanganku dengan tali rafia yang dia bawah."Apa yang akan kau lakukan ...?" tanyaku dengan suara gemetar."Lihat saja," jawabnya sambil melilit tali tersebut pada kedua tangan dan tubuh lalu menguncinya ke belakang punggungku, kakiku juga begitu. Kuperhatikan tatapan mata liar dan gerakan tangan gemetarnya yang dilapisi sarung tangan. Dia terlihat akan membunuhku tap
Terakhir Diperbarui : 2025-05-25 Baca selengkapnya