Hazel terbangun dengan kepala berdenyut-denyut, seperti dipukul palu. Perlahan, ia mengerang kesakitan sambil mencoba menahan rasa pusing yang menggerogoti. Matanya terbuka setengah, pandangannya kabur sebelum akhirnya mulai fokus.Ini bukan kamarnya.Dan yang lebih mengejutkan adalah... ini kamar Xavier."Kenapa aku bisa di sini?" gumamnya serak, suaranya parau seperti teriris pisau. Ia mencoba duduk, tubuhnya terasa berat, seolah ditindih oleh sesuatu yang tak terlihat. Tangannya meraba tengkuknya yang nyeri, bekas tekanan jari-jari Neil masih terasa jelas.Sore itu… Neil menyerangku.Ingatannya samar, tapi satu hal yang pasti, ia pingsan. Dan sekarang, entah bagaimana, ia terbangun di apartemen Xavier.Dengan langkah goyah, Hazel berdiri. Kamar itu sunyi, terlalu sunyi. Tak ada tanda-tanda kehidupan selain dirinya. Pakaiannya masih lengkap, tapi ada sesuatu yang menggelitik nalurinya, sesuatu yang salah.Ia melangkah keluar, matanya menyapu setiap sudut apartemen yang megah itu. Kos
Terakhir Diperbarui : 2025-05-13 Baca selengkapnya