Hari berganti, dan malam pesta yang megah pun tiba. Lampu-lampu kristal memantulkan cahaya keemasan, suara tawa dan gemerincing gelas champagne memenuhi udara. Biasanya, Hazel akan hadir di sini dengan percaya diri, ditemani Neil, kekasihnya, atau setidaknya Jacob. Tapi malam ini, semuanya berbeda.Jacob masih terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit, sementara Neil, pria itu sudah mengkhianatinya. Alhasil, untuk pertama kalinya Hazel datang ke pesta mewakili perusahaan sendirian.Gaun merah marun-nya melekat sempurna di tubuhnya, seperti api yang membara di tengah kerumunan. Bahunya yang mulus terekspos, belahan dadanya cukup menggoda, dan belahan pahanya yang tinggi membuat beberapa pasang mata melirik diam-diam. Tapi Hazel tak peduli. Ia datang bukan untuk mencari perhatian, ia datang karena kepentingan mewakili perusahaan."Hai, tumben kau datang sendirian?" Suara Stacey menyapa. Hazel menoleh, memberikan senyum tipis yang tak sampai ke mata."Iya, kali ini aku sendiri," jawabny
Terakhir Diperbarui : 2025-05-05 Baca selengkapnya