Community Center, Kemang.Nayla berdiri di depan cermin kecil ruang persiapan, merapikan blazer biru navy yang membalut tubuhnya. Hari ini berbeda. Sejak program mereka mendapat pendanaan, inilah kali pertama mereka mengadakan pertemuan besar dengan seluruh penerima manfaat.“Kak Nayla, semua sudah siap,” suara Dina, koordinator program, terdengar dari balik pintu.Nayla menarik napas panjang sebelum menjawab, “Baik, aku keluar sebentar lagi.”Kepalanya masih penuh. Sejak kedatangan Bu Lastri semalam, ditambah kabar tentang kecelakaan Galan, pikirannya belum tenang. Namun hari ini ia harus menepikan semua itu. Ada komunitas yang menunggu, ada orang-orang yang percaya padanya.Saat ia melangkah keluar, matanya langsung menangkap sosok yang tak asing di sudut ruangan. Arvino. Ia berdiri santai dengan kemeja putih yang lengannya digulung, celana chino abu-abu, dan sneakers putih bersih. Rambutnya sedikit berantakan tertiup angin, tapi justru membuatnya terlihat lebih rileks. Arvino tenga
Huling Na-update : 2025-08-17 Magbasa pa