"Selamat pagi, Pak Hendro," sapa Nayla sopan sambil duduk."Selamat pagi, Nona Nayla," balas Pak Hendro dengan senyum ramah. "Senang melihat Anda kembali ke Bandung."Nayla mengangguk kaku, lalu menatap ayahnya, menunggu penjelasan.Pak Mahardika berdeham pelan, tatapannya tajam namun tidak menghakimi. "Nayla," mulainya dengan suara tenang, "apa yang kamu ketahui tentang Grup Mahardika saat ini?"Pertanyaan itu mengejutkan Nayla. Selama dua tahun terakhir, ia sengaja menjauhkan diri dari segala hal yang berhubungan dengan bisnis keluarganya—bagian dari upayanya untuk membuktikan bahwa ia bisa sukses tanpa nama besar Mahardika."Tidak banyak," aku Nayla jujur. "Terakhir yang kutahu, Grup Mahardika sedang berekspansi ke sektor energi terbarukan dan teknologi finansial."Pak Mahardika mengangguk. "Benar, dan sejak saat itu, kami telah mengakuisisi dua perusahaan teknologi, mendirikan yayasan pendidikan digital, dan meluncurkan platform investasi yang kini memiliki nilai valuasi tertinggi
Terakhir Diperbarui : 2025-05-27 Baca selengkapnya