Sinar matahari pagi menerobos tirai jendela ruang kerja Herdian Wijaya, menciptakan garis-garis keemasan di atas meja kayu jati yang mengkilap. Nayla duduk tegak di hadapan ayahnya, kedua tangannya sibuk membolak-balik lembaran dokumen dalam map hitam itu. Matanya yang tajam menyusuri setiap detail, setiap angka, dan setiap peluang yang tersaji di hadapannya."Jadi," suara berat Herdian memecah keheningan, "bagaimana menurutmu?"Nayla mengangkat wajahnya, menatap sang ayah dengan campuran rasa takjub dan haru yang berusaha ia sembunyikan. Selama hidupnya, ia selalu menganggap ayahnya sebagai sosok kaku yang lebih menghargai kesempurnaan daripada hubungan emosional. Namun map hitam di tangannya ini—berisi proposal dan dokumen bisnis dari berbagai perusahaan milik keluarga Wijaya—adalah bentuk kasih sayang yang tidak pernah ia sangka akan diterimanya."Ini... sangat komprehensif, Ayah," jawab Nayla, berusaha terdengar profesional meskipun hatinya berge
Terakhir Diperbarui : 2025-05-21 Baca selengkapnya