Ketukan ringan terdengar di pintu. Arga menoleh, bangkit cepat dan membuka pintu sebelum suara itu membangunkan Rembulan.Seorang petugas catering rumah sakit berdiri dengan nampan berisi seporsi nasi tim, sup ayam bening, serta potongan buah dalam mangkuk kecil. Aromanya hangat dan sederhana, seperti rasa pulang yang tak pernah bisa benar-benar dicicipi.“Sarapan pagi untuk nyonya Amara,” ujar petugas itu ramah.“Terima kasih. Letakkan saja di meja kecil itu,” titah Arga.Setelah petugas pergi, Arga membawa nampan tersebut ke sisi ranjang. Ia melirik Amara yang masih berbaring diam, mata menatap langit-langit kamar, seolah ia bukan bagian dari dunia yang sedang bergerak di sekelilingnya.“Kamu harus menyusui, sekarang kamu makan ya,” ucap Arga pelan, mencoba meredakan ketegangan.Amara tidak menjawab.Arga duduk di sebelah ranjang, membuka plastik penutup makanan satu per satu, lalu menuangkan sup ke dalam mangkuk kecil.“Aku tahu kamu bisa makan sendiri… tapi boleh aku yang
Terakhir Diperbarui : 2025-07-02 Baca selengkapnya