Malam menggantung berat di atas Batavia, kelam dan pekat, seperti jaring besar yang membungkus dunia dengan kesedihan yang menggigit. Di kejauhan, kilat menyambar tanpa suara, hanya cahaya yang membelah kabut, sekejap menyinari wajah-wajah tak kasatmata yang tersembunyi di balik bayangan. Pohon-pohon tua meliuk diterpa angin, dahan-dahannya mengerang seperti lidah-lidah yang mengutuk, sementara tanah basah di bawah kaki Satrio seakan bernafas, bergerak pelan dengan napas yang dalam dan berat.Satrio berdiri di ambang batas antara dunia yang nyata dan dunia yang lebih gelap, tubuhnya gemetar, matanya merah, wajahnya pucat seperti tersapu abu. Di dadanya, napas berat menghantam tulang rusuk seperti palu, dan di dalam pikirannya, bisikan-bisikan berputar, suara Sekar yang hilang dalam kobaran api, tawa retak Kalina, suara tangisan anak itu, dan yang paling menusuk: suara Citra, berbisik di antara b
Huling Na-update : 2025-07-26 Magbasa pa