Mendengar Rajendra menyetujui taruhan yang diajukannya, pengawal Kepala Desa Arwan yang ikut bersama rombongan langsung angkat bicara.“Rajendra, mohon maaf sebelumnya. Namun, taruhan sebesar itu seharusnya dibicarakan terlebih dahulu dengan Kepala Desa Arwan. Anda tidak memiliki wewenang penuh untuk memutuskan hal sebesar ini,” kata pria berbadan gempal itu.Asmaran menatap pengawal itu dengan sebelah alis terangkat. Kemudian dia mengembalikan pandangan kepada Rajendra.“Oh, jadi kamu bukan pemimpin desa ini? Tapi kenapa kamu bertindak seolah-olah kamulah yang berkuasa atas mereka?” tanya Asmaran dengan nada mengejek.“Ya, benar. Aku memang bukan pemimpin desa. Namun, aku adalah salah satu orang yang dipercaya untuk menjaga keamanan di sini,” jawab Rajendra dengan tenang namun tegas.Kemudian, ia kembali menatap Asmaran dengan tajam. “Kembali lagi padamu, Asmaran. Jadi, kau mau bertarung atau tidak? Karena terlepas dari taruhan konyol itu, kau sudah berani meneror anak buahku, dan ak
Last Updated : 2025-05-13 Read more