“Kirana, kamu jangan mengada-ada, deh. Mana mungkin kita bisa melakukannya sekarang,” ucap Ranjani, suaranya sedikit lebih kencang dari sebelumnya.“Dulu, saat Pangeran memiliki empat istri, kita memang pernah melakukannya bersama-sama. Tapi itu dulu, sekarang berbeda. Kita hanya berdua, dan lagipula, ini tidak mungkin. Sudahlah, kita sajikan saja makanan untuk Pangeran. Dia pasti sudah sangat lapar,” lanjut Ranjani.Kirana menyipitkan mata, menatap Ranjani dengan tatapan menggoda. Bibirnya membentuk senyum nakal yang membuat Ranjani sedikit bergidik.“Ya, ‘kan, hanya mencoba saja. Siapa tahu Pangeran menyukainya,” bisik Kirana, suaranya seperti desiran angin malam yang menggoda. Ia tahu betul bagaimana membuat Ranjani salah tingkah, dan ia menikmati setiap detiknya.Ranjani hanya bisa menggelengkan kepala, menyerah. Ia tahu bahwa berdebat dengan Kirana yang sedang dalam suasana hati ‘liar’ seperti ini tidak akan ada gunanya. Lebih baik ia fokus pada tugas mereka, yaitu menyiapkan mak
Terakhir Diperbarui : 2025-05-22 Baca selengkapnya