Aku, Ardi dan ibuku langsung mendorong pamanku ke ruang operasi.Karena kejadiannya tiba-tiba, ibuku langsung panik, dia menggenggam tanganku dan berkata, "Bagaimana ini, Raisa, pamanmu pasti baik-baik saja, 'kan?"Setelah itu, dia melihat Ardi lalu mencengkeram jubah dokternya seakan-akan sedang menggenggam harapan terakhirnya. Kemudian, dia berkata terisak, "Ardi, ini pamannya Raisa, kakak kandungku. Sebelumnya aku juga nggak pernah minta apa-apa, hari ini Ibu berlutut padamu, tolong kamu selamatkan dia ...."Setelah itu, ibuku benar-benar menekuk lututnya hendak berlutut, tapi dihentikan Ardi. "Kamu jangan panik, pasien harus segera dioperasi."Setelah itu, dia melihatku dan memerintah, "Kenapa diam saja? Cepat siap-siap!"Aku melihat Ardi dengan bingung, meski tidak tahu apa yang harus aku siapkan, aku tetap mengikutinya masuk ke ruang operasi.Setelah itu, aku melihat Ardi sedang menelepon orang, di antaranya tergantung beberapa asisten yang biasanya kerja sama dengannya di ruang
Baca selengkapnya