Lima belas menit kemudian, aku baru kembali ke ruangan. Suasana di dalam lumayan bagus, aku melirik Ardi, kebetulan bertatapan dengan tatapan penasaran Zelda.Sebelum aku duduk, aku mendengar Zelda berkata, "Kak Raisa, aku sudah minta mereka buatkan air madu hangat, Kak Raisa minum saja selagi masih panas."Aku mendongak mau menjawab, tapi melihat jus buah segar yang ada di depan Zelda.Tidak perlu ditebak lagi, pasti Ardi yang memesankannya untuk Zelda.Kalau diingat-ingat, asalkan ada Ardi, Zelda tidak mungkin menyentuh alkohol.Berbeda denganku, dipaksa minum segelas penuh alkohol, lalu harus menerima niat baik dari Zelda.Apalagi aku tidak boleh menolak.Bagaimanapun juga, di mata semua orang yang ada di sini, Zelda adalah kesayangan Ardi.Kalau aku tidak minum, berarti tidak menghargai Ardi.Aku pun mengambil air madu itu lalu berkata dengan tenang, "Terima kasih, Dokter Zelda."Setelah acara makan-makannya selesai, kami semua turun bersama-sama. Sama seperti sebelumnya, Ardi memb
Baca selengkapnya