Setelah rasa sakit yang tajam itu, muncul kesedihan mendalam. Dingin yang dibawa Ardi saat masuk tadi meresap ke dalam tubuhku, punggungku terasa sakit. Sepertinya aku berdiri terlalu lama, tulang belakangku tidak kuat menahan beban kesedihan ini.Namun, aku sudah menduga semua ini akan terjadi.Sebelumnya Ardi setuju untuk membuat surat perjanjian cerai, hanya saja waktunya tidak tepat. Sekarang setelah kejadian ini, dia pasti juga mengira aku yang melaporkannya, jadi dia tidak akan ragu untuk menandatanganinya.Aku berusaha tetap tegak sambil mendengar Ardi mengantar ibu mertua pergi. "Sudah larut, Ibu istirahat saja dulu."Sebelum pergi, ibu mertuaku masih berpesan, "Ardi, jangan ditunda lagi, semakin cepat semakin baik."Saat Ardi kembali, aku sudah di ruang ganti, melepas jas putih dan bersiap untuk mandi.Aku terlalu kedinginan, dari dalam sampai luar. Aku ingin segera berendam dalam air hangat, meredakan rasa sakit yang mendalam ini.Namun, sebelum sempat menggantung jas putih,
Baca selengkapnya