Pak Eman datang menjemput Nayla dengan jaket tebal dan masker menutupi setengah wajahnya. Pria itu terlihat semaput. Tapi, lagi-lagi, ia memaksakan diri masuk kerja, karena rekan OB nya yang kemarin izin sakit, sekarang harus dirawat di rumah sakit. "Ayo, Nay ..." ujarnya pendek sambil mengusap hidung dengan sapu tangan. Nayla segera mengangguk, dan berpamitan pada Bu Lilis. Di atas motor, sepanjang perjalanan menuju warung, Pak Eman lebih banyak diam. Kadang hanya terdengar suara bersin tertahan-tahan di balik jaket. Sampai akhirnya, saat melambat di tikungan, ia sempat berucap, “Maaf ya... kamu jangan sampai ketularan, Nay.” Nayla hanya mengangguk pelan. "Saya kuat kok, Pak. Sakit hati aja nggak mempan sama saya, apalagi cuma flu," candanya, sedikit berusaha menghibur Pak Eman. Begitu tiba di warung, aroma bawang goreng dan kaldu sapi menyeruak tajam dari dapur. Bu Erna sudah berjibaku dengan bumbu-bumbu, dan seorang pelayan warung yang lain tengah mengelap meja, serta menata sen
Last Updated : 2025-07-17 Read more