"Eh, Nanay?! Jaga mulut kamu, wahai wanita!" bentak Surti, melotot ala sinetron. "Ini sih, ginjal kamu aman, otak kamu nggak aman. Kamu abis kejedot, ya? Sini aku liat kepalanya, benjol nggak?" Surti pura-pura meraba kepala Nayla. "Maaf, Ti. Niat aku nggak mau nyusahin kamu, tapi malah bikin kamu cemas," sahut Nayla, meremas meremas rok yang ia kenakan waktu kabur bersama Surti.Surti menghela napas panjang, tapi wajahnya tetap kesal. "Dengerin aku, Nay! Dari pertama kita naik bus bareng, aku nggak pernah ngerasa kamu nyusahin aku. Dan karena aku yang bawa kamu ke kota ini, berarti kamu juga tanggung jawab aku. Minimal sampai kamu nemu kerjaan yang layak. Ngerti kamu?!" ujar Surti panjang lebar. Nayla terdiam, lalu perlahan menarik sudut bibirnya, tersenyum tipis. Namun, sebelum ia sempat menyahut, Bu Lilis segera menyelamatkan suasana dengan sebuah tawaran menggiurkan, terlebih bagi Surti. "Udah nggak usah dibahas lagi. Yang penting Nayla udah pulang ... lengkap, sehat, utuh ...,"
Last Updated : 2025-07-07 Read more