[ Sayang, semua orang yang menyakitimu sudah menerima balasannya. Selama kamu mau pulang, apa pun yang kamu minta akan aku kukabulkan. Boleh ya? ]Begitu Stuart memposting pesan itu, semua dugaan netizen pun seolah-olah langsung terbukti. Keputusan pencopotan jabatannya dari posisi CEO pun tak bisa dihindari.Asisten membuka mulut, ingin berbicara, tetapi tidak tahu harus berkata apa. Akhirnya, dia hanya mengambil dokumen strategi humas di atas meja.Sebelum pergi, dia melirik Stuart sekali lagi dan menghela napas panjang. Penyesalan selalu datang terlambat.Saat ini, di mata Stuart, selain Kate, tak ada hal lain yang berarti.Netizen menghujatnya habis-habisan, bahkan ada yang mengutuknya agar seumur hidup tak pernah dicintai lagi, atau mati mengenaskan.Dengan sikap menyiksa diri sendiri, Stuart membaca satu per satu komentar itu, berharap bisa menemukan sedikit petunjuk yang berkaitan dengan Kate. Namun, dari siang hingga malam, dia tak menemukan apa-apa. Yang ada hanya keputusasaan
Read more