Angga mulai bergerak, menarik diri hingga hanya ujungnya yang tersisa di dalam Kia, sebelum akhirnya menghantam kembali. Menciptakan sebuah ritme kecepatan tanpa henti yang membuat Kia langsung menjerit karena dorongan yang kuat. Suara kulit yang saling beradu bergema di seluruh ruangan, diselingi erangan Kia dan juga gumaman kecil Angga.“Ahh! Pantatku terasa nikmat, lebih keras, Angga! Lebih keras!” Kia menjerit lagi, mulai menikmati persetubuhan tak lazim mereka.“Yah, menjeritlah Kia,” balas Angga, cengkramannya di pinggul Kia mengencang ketika dia menghatam gadis itu. Tidak ada lagi kelembutan karena gadis itu memintanya untuk lebih keras. “Perlihatkan padaku seberapa banyak yang bisa kau tahan. Aku akan menghancurkanmu dengan penisku.”“Ahh! Fuck! Anggaaahhh hah!” Kia menjerit sekeras-kerasnya. Buku-buku jarinya memutih ketika cengkramannya pada ujung meja semakin mengencang. Matanya berputar kebelakang menyisakan warna putihnya saja. “Ohhhhhhh!”Kedua mata Angga bebinar penuh
Last Updated : 2025-06-06 Read more