Langit sore mulai redup, memantulkan bayangan jingga pada dinding ruang tamu rumah mungil milik Zura. Aroma teh melati yang baru diseduh oleh Bibi Sarti masih mengepul, tapi tangan Zura belum menyentuh cangkirnya. Suasana terasa tegang sejak dua tamu tak terduga datang ke rumah itu.Tante Evelin dan Om Andrian duduk berhadapan dengannya, keduanya berpakaian rapi, wajah mereka menyiratkan senyum palsu yang nyaris membuat Zura mual."Kami hanya ingin bicara baik-baik, Zura," ucap Tante Evelin membuka percakapan, suaranya lembut namun tajam, seperti balutan beludru yang menyembunyikan duri. "Tentu kamu tahu, masalah Aisha ini sangat berdampak bagi nama keluarga Valley."Zura menatap mereka tanpa ekspresi. "Saya pikir, ini sudah masuk ranah hukum. Saya tidak punya wewenang untuk menghentikan prosesnya."Om Andrian bersedekap, sorot matanya lebih keras. "Kamu masih bagian dari keluarga ini, suka atau tidak. Kami semua berharap kamu bisa mempertimbangkan kembali laporanmu."Zura mengangkat
Terakhir Diperbarui : 2025-05-24 Baca selengkapnya