Ruang tamu kediaman Juhar dipenuhi atmosfer tegang pagi itu. Bagas, datang dengan pembawaan tenang, duduk bersandar pada punggung sofa, menatap serius ke arah Papi Barra, Mami Narumi, dan Zain yang duduk bersisian. Zura, dengan wajah pucat tapi tenang, berada di kursi rodanya, diam menyimak. “Aku akan langsung ke poin utamanya,” ujar Bagas, membuka map coklat di tangannya. “Hasil investigasi sementara dari kepolisian dan pemadam menyimpulkan bahwa kebakaran rumah Zura disebabkan oleh bahan bakar cair yang disiram di dua titik, lalu disulut dengan korek api. Ada saksi kunci—anak kecil bernama Kimi.” Wajah Zain menegang. “Kimi? Anak kecil yang sering dibantu Zura itu?” “Ya,” Bagas mengangguk. “Anak itu sudah diamankan. Tapi mohon catat, dia bukan dalangnya. Dia hanya pelaku lapangan, disuruh oleh seseorang.” Zura menggigit bibir bawahnya. Tangannya mengepal pelan. “Aku tahu Kimi nggak mungkin melakukan itu sendiri. Dia bahkan masih belum bisa mengeja namanya dengan benar.” Baga
Terakhir Diperbarui : 2025-05-28 Baca selengkapnya