Pak Jonas membisu, tapi ekspresi pria paruh baya itu menunjukkan keterkejutan. Ghalib meliriknya dan tersenyum.“Kenapa, Pak? Apa tidak boleh saya melamar wanita yang saya cintai?”Pertanyaan Ghalib membuyarkan lamunan Pak Jonas. Pria paruh baya itu tersenyum dan menggeleng.“Mana berani saya melarang Tuan, tapi ada baiknya sebelum melamar Anda bicarakan dulu dengan Nyonya Emilia.”Ghalib tersenyum sambil menganggukkan kepala.“Iya, Pak. Itulah tujuan saya pulang besok. Saya harap, Bapak jangan membocorkannya ke Nenek, ya?”Pak Jonas mengangguk sambil mengangkat dua jarinya seolah sedang bersumpah. Ghalib langsung tersenyum melihatnya. Ia tidak akan meragukan kesetiaan Pak Jonas.Akhir pekan tiba, Ghalib dan Lea sengaja naik pesawat yang paling pagi sehingga tiba di rumah neneknya tidak terlalu siang.“Sudah siap bertemu Nenek, Babe?” tanya Ghalib.Mereka sedang berada di d
Last Updated : 2025-07-03 Read more