“Lea salah satu pemilik saham di perusahaan ini, Nek,” jawab Ghalib.Nyonya Emilia tampak terkejut dan menatap tajam ke arah Ghalib.“Kenapa kamu tidak minta persetujuan Nenek dulu, Ghalib?”Ghalib mengangkat alisnya satu sambil menatap penuh selidik ke Nyonya Emilia.“Sejak kapan Nenek ikut campur urusan perusahaan di sini. Bukankah selama ini aku yang menghandle-nya.”Nyonya Emilia terdiam, tidak menjawab malah memalingkan wajah. Ghalib menghela napas perlahan sambil melirik Lea yang berdiri di sebelahnya.Ekspresi wajah Lea terlihat biasa saja, hanya saja Ghalib tahu jika kekasihnya ini sedang menyembunyikan perasaannya.“Tuan, Nona … lima menit lagi acara dimulai.”Panggilan Arifin menginterupsi interaksi mereka. Ghalib mengangguk.“Iya, kami segera ke sana!! Yuk, Babe.”Ghalib langsung menyambar tangan Lea dan berlalu pergi meninggalkan Nyonya
Last Updated : 2025-07-07 Read more