Ghalib hanya diam, tapi mata pekatnya terus menatap Tuan Kris tanpa jeda. Tuan Kris tersenyum, menepuk bahunya berulang sambil bangkit dari duduknya.“Aku rasa tidak ada yang bisa kita bicarakan lagi, Ghalib.”Ghalib belum menjawab, ia belum puas dengan semua penjelasan Tuan Kris. Namun, pria paruh baya itu terlihat sibuk dan bersiap untuk aktivitas selanjutnya.“Lebih baik kamu pulang. Menghilangnya Lea tidak ada sangkut pautnya dengan Kenan. Aku berani jamin itu.”Ghalib mendengkus. Entah mengapa ia sama sekali tidak percaya ucapan Tuan Kris, tapi lidahnya terasa kelu untuk menyangkal penjelasannya.“Baik. Aku akan pergi, tapi jika sampai Kenan adalah dalang di balik semua ini. Jangan salahkan jika aku bertindak tegas, Om.”Tuan Kris tidak berkomentar hanya mengatupkan rapat bibirnya dengan wajah tegang menatap Ghalib.Ghalib bangkit dan bersiap pergi meninggalkan ruangan itu, tapi baru satu langk
Last Updated : 2025-07-30 Read more