"Terima kasih atas kedatangannya, Tuan," ucap seorang wanita paruh baya seraya menjabat tangan Ghalib. Usai jam. pulang kantor, Ghalib bersama Pak Jonas langsung menuju rumah duka. Ia memang berencana melayat sekaligus ingin mengenal lebih banyak tentang pria baik itu. "Apa Anda teman suami saya, Tuan? Masalahnya baru kali ini saya melihat Anda."Istri Pak Sony kembali membuka obrolan. Ghalib hanya tersenyum menganggukkan kepala. "Iya, saya temannya. Bahkan tadi siang, baru saja saya bertemu beliau."Wanita paruh baya itu hanya menghela napas panjang. Tatapannya kosong ke depan dan terlihat kesedihan di rautnya. "Kita tidak tahu usia seseorang, Tuan. Mungkin sudah suratan takdir suami saya untuk meninggal dalam kecelakaan ini."Ghalib hanya diam, kepalanya beberapa kali mengangguk mengiyakan. Memang tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana kita mati, hanya Tuhan yang tahu. Ghalib ingin bertanya lebih lanjut, tap
Terakhir Diperbarui : 2025-08-08 Baca selengkapnya