Terdengar suara Aren menangis, keduanya terkejut kedua bola mata mereka terbelakak kaget karena Aren terbangun. Untung saja Aren tidak melihat mereka hingga Nadya segera bergegas mendorong tubuh Bastian yang menghimpitnya, ia segera berjalan ke arahnya, Bastian menghembuskan napas berat dia menggelengkan kepala kemudian menghampiri Aren yang masih menangis.“Sayang, kau kenapa?” Tanya Bastian lembut duduk di tepi ranjang dan melihat ke Aren dengan tatapan kasih sayang. “Alen, kangen Mamih!” Ucapnya membuat Nadya dan Bastian saling menatap satu sama lain.“Aren, di sini ada tante sama om yang menjagamu, sekarang kita tidur lagi yah.” Ucap Nadya membujuk.Namun, anak itu menggelengkan kepala dia tidak menyetujui ide itu sehingga Nadya tidak mengerti dan mulai khawatir.“Kenapa tidak mau, Aren, ini sudah malam waktunya istirahat.” Sahut Bastian dengan lembut.“Ya, kau masih kecil, ini baru jam sembilan Aren harus segera tidur.
Last Updated : 2025-06-29 Read more