“Mas, buburnya dua mangkuk yah,” pinta Nadya kemudian mereka memilih tempat duduk, kebetulan di sana terlihat ada dua jenis tempat duduk yang satu pake kursi dan yang satu pake emperan dan Nadya memilih pakai kursi. “Ini, Non buburnya.” Ucap kang bubur memberikan dua mangkuk bubur panas kepada mereka. “Kelihatannya sangat lezat sekali,” seru Bastian ia sudah tidak sabar ingin mencicipi bubur yang ada dihadapannya ini. “Hati-hati Tuan bubur ini masih sangat panas, sebaiknya kita tunggu dulu jangan langsung di makan.” Nadya memberitahu. “Oh begitu yah, oke baiklah.” Akhirnya mereka saling bertukar cerita satu sama lain kedekatan Nadya semakin erat dengan suaminya. Sikap yang dulu dingin dan kasar perlahan mulai memudar, banyak kejadian yang mereka lewati sampai saat ini keduanya masih bertahan. Nadya menatap pria yang ada dihadapannya itu, terlihat sangat tampan dengan rahang tegas terlihat, bibir sedikit agak tebal dengan alis tebal dan hidung yang mancung persis seperti Serly. Si
Terakhir Diperbarui : 2025-07-11 Baca selengkapnya