Malam itu rumah besar keluarga Baskoro terasa berbeda. Lampu kristal ruang makan menyala terang, tapi suasananya justru dingin dan menekan. Baskoro, dengan tongkat di sisi kursinya, duduk di ujung meja. Meski dokter melarang keras, ia tetap meminta semua orang menyiapkan hidangan kesukaannya—penuh minyak dan gula.“Sekali ini saja,” ucapnya pelan, seolah itu sebuah perpisahan.Tak lama kemudian, Bastian dan Nadya masuk. Serly yang lebih dulu tiba langsung berseru, “Akhirnya kalian sampai juga.”Tanpa banyak kata, mereka duduk di meja makan. Hanya suara sendok dan garpu yang terdengar, mengikuti aturan keluarga: saat makan, mulut harus diam. Namun di dada Nadya, jantungnya berdetak kencang, lebih berisik dari gesekan alat makan itu sendiri. Ia bisa merasakan ada sesuatu yang akan pecah malam ini.Sementara itu, Simbok sedang berada di kamar, menidurkan Aren. Wanita setengah baya itu tampak begitu bahagia dipercaya menjaga cucu keluarga Baskoro, bahkan ikut serta ke London bersama Serly
Terakhir Diperbarui : 2025-07-09 Baca selengkapnya