Luca tidak bisa tidur.Sudah dua malam sejak insiden penembakan di sekolah. Sejak hari itu pula puluhan laporan masuk, puluhan versi kebenaran disajikan oleh orang-orangnya, dan tetap saja, satu hal yang terus menghantuinya bukanlah peluru yang ditembakkan, bukan pula siapa yang mati. Tapi... anak itu.Anak laki-laki kecil yang tertangkap kamera, duduk terlalu dekat dengan Ethan sebelum tubuhnya tergeletak berlumuran darah.Seorang anak dengan mata lebar, tubuh mungil, dan wajah penuh keceriaan. Namun, begitu rekaman kamera pengintai diputar,mimik muka itu sangat terbaca, berubah menjadi ketakutan yang... entah bagaimana, membuat dada Luca sesak sejak pertama kali ia melihatnya.Anak itu tidak menangis. Tidak berteriak. Hanya berdiri membeku, seperti sedang menyaksikan sesuatu yang sudah terlalu sering ia lihat dalam mimpi buruk. Seolah, bagi anak itu, kematian adalah hal yang tidak asing.Luca menyandarkan punggungnya di kursi, mengabaik
Last Updated : 2025-05-31 Read more