Hujan mengetuk kaca jendela seperti jarum-jarum tipis yang tak henti mencakar waktu. Udara malam terasa berat, dan di tengahnya, Luca duduk sendirian di dalam kamarnya yang remang. Lampu meja menyala samar, menyoroti bingkai foto tua yang digenggamnya erat.Foto itu sudah usang, warnanya memudar, tetapi kenangan di dalamnya tetap hidup.Empat pria berdiri berdampingan, mengenakan setelan formal, dengan senyum yang tidak sepenuhnya damai. Di sisi kiri berdiri seorang pria dengan sorot mata tajam namun tenang—Dom, ayah Luca. Di sampingnya, Brian, lalu Don, dan terakhir, Jack.Di bagian belakang foto itu, tergores tulisan tangan tua dengan tinta yang mulai luntur:“Untuk dunia yang tak akan pernah tahu nama kami.”Luca menghela napas dalam, menatap sosok ayahnya di foto. Tangannya mengusap bingkai kayu perlahan, seolah menyentuh bayangan masa lalu yang sudah lama mati.Di atas meja, tergeletak sebuah kertas—gambar buatan Arrow.
Last Updated : 2025-06-14 Read more