Di ruang tamu rumah mereka yang sederhana,Alana duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya.Ia membawa kamera kecil, tripod mungil, dan sebuah buku catatan.Hari itu, ia menyebut kegiatan ini:“Wawancara Keluarga: Cinta, Konflik, dan Cara Mereka Bertahan.”Nara dan Raydan sempat tertawa kecil mendengar judulnya,tapi begitu kamera menyala,senyap merayap perlahan.Pertanyaan pertama Alana cukup sederhana:“Apa yang paling kalian ingat dari malam sebelum pernikahan kalian?”Seketika, Nara terdiam.Raydan mengerutkan alis.Dan setelah beberapa detik, Nara berkata pelan,“Malam itu, aku ingin membatalkan semuanya.”Alana membelalakkan mata.“Serius?”Raydan menoleh pelan ke arah istrinya.Ekspresi di wajahnya seperti seseorang yang tahu cerita itu,tapi tak pernah mendengarnya sejelas ini.Nara menarik napas.“Waktu itu, sehari sebelum ijab kabul, aku duduk di depan cermin.Aku melihat wajahku sendiri,dan yang kulihat adalah seseorang yang terlalu muda,terlalu takut, dan tidak sepenuh
Huling Na-update : 2025-06-26 Magbasa pa