Angin pagi berhembus lembut, menggeser tirai tipis di jendela apartemen mereka. Cahaya mentari merambat pelan ke lantai kayu yang mengilap, seolah tak mau mengganggu keheningan yang baru saja terbangun.Nara berdiri di dapur, jemarinya cekatan menyiapkan sarapan, sementara aroma kopi perlahan memenuhi ruangan, mengusir sisa kantuk dari sudut-sudut ruangan yang nyaman itu. Dari sudut matanya, ia sesekali melirik ke arah jam dinding. Sudah hampir pukul tujuh. Waktu berjalan cepat, seperti biasa.Terdengar suara kecil dari kamar sebelah, disusul langkah-langkah kaki mungil yang berlari-lari ringan."Morning, Mama!" seru Alana ceria. Rambut hitamnya bergerak naik turun seiring langkah kakinya yang lincah.Nara menunduk, menyambut dengan pelukan hangat. "Selamat pagi, sayang."Raydan muncul tak lama kemudian, rambutnya sedikit berantakan, mata masih merah—jejak dari malam-malam panjang yang kini lebih sering diisi oleh rapat lintas zona waktu, strategi perusahaan, dan keputusan-keputusan y
Huling Na-update : 2025-06-17 Magbasa pa