Udara malam terasa dingin menusuk kulit saat Nio melangkah keluar dari mobilnya yang ringsek. Asap masih mengepul dari kap mesin, dan bau bensin menguar tipis di udara. Luka di pelipisnya mengucurkan darah, menetes di sepanjang garis rahangnya, tapi matanya tetap tajam, awas, dan penuh perhitungan.Jalanan itu tampak kosong. Lampu jalan berkedip-kedip, menciptakan bayangan kelam yang meliuk di antara puing dan reruntuhan kecil akibat tabrakan. Namun tak lama, suara knalpot meraung kembali. Dua motor yang sebelumnya mengikutinya kini berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri. Dua orang pria turun, lalu disusul dua lainnya dari arah berlawanan, mereka datang dengan berjalan kaki, seolah sudah menunggu.Empat orang, semua berpakaian serba hitam, wajah tertutup helm dan masker kain. Mereka memegang tongkat besi panjang, berat, dan mematikan.Nio berdiri tegak, tubuhnya sedikit miring karena bahu kanannya memar akibat sabuk pengaman. Tapi langkahnya tetap mantap. Ia mengatur napas. Detak ja
Last Updated : 2025-07-27 Read more