Share

RHMD 150

Author: Ziya_Khan21
last update Last Updated: 2025-07-29 08:48:55

Ruby menatap Gerry tanpa berkedip. Suara alat makan berdenting lembut di latar, samar terdengar musik jazz dari pengeras suara tua di sudut ruangan. Tapi di antara mereka, atmosfer mengeras, tegang seperti pelat baja yang tak terlihat.

“Apa maksudmu bisa menghancurkanku?” tanya Ruby, suaranya pelan namun tegas.

Gerry menyeka sudut mulutnya dengan serbet, meski ia belum menyentuh makanannya. “Ayahmu tidak akan mendukung seorang putri yang menikah dengan buronan bawah tanah, Ruby. Kau tahu itu.”

Ruby mengangkat dagunya. “Ayahku tidak bisa menentukan siapa yang akan kucintai atau bagaimana aku menjalani hidupku.”

Gerry mendengus. “Tapi dia bisa menentukan nasib perusahaan. Dan kalau kau ingin tetap memegang kendali, kau perlu memastikan bahwa reputasimu bersih. Bersama Nio ... atau Ethan, tapi itu tak mungkin.”

Ruby mencengkeram sendok di tangannya, mengerahkan seluruh tenaganya untuk tidak melemparkannya ke wajah Gerry. “Kau tidak tahu apa-apa tentang dia.”

“Sebaliknya,” sahut Gerry cep
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Elly Julita
haishhhhh, pilihan apa begitu,,, licik banget kamu gerry, pinter banget kamu nyari celah
goodnovel comment avatar
Safitri Adibah
pilihan yg lumayan sulit, jika saja Ruby tak keberatan kehilangan perusahaan itu gampang sih. nio sudah jelas bisa menghidupi Ruby tanpa perusahaan itu
goodnovel comment avatar
Yanti5699
hadeh si Gery bner" licik kan demi mendapatkan Ruby dia mencari celah kelemahan nio alias ethan.. nio mau kemana diam" pergi dari rumah sakit?
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 155

     Pagi menyapa kamar VIP rumah sakit dengan cahaya matahari yang lembut menembus tirai. Di atas ranjang, Nio duduk bersandar dengan bantal tambahan di punggungnya, mengenakan gaun pasien yang sudah sedikit kusut. Ruby duduk di kursi di samping tempat tidur, matanya waspada saat seorang dokter dan dua perawat masuk ke ruangan dengan tablet dan alat pemeriksaan di tangan.“Selamat pagi, Tuan Ethan,” sapa sang dokter sambil tersenyum ramah.“Pagi, Dok,” balas Nio, suaranya masih berat karena baru bangun tak lama sebelumnya.Dokter memeriksa hasil dari monitor infus dan catatan medis di tangannya, lalu membuka tablet dan melihat grafik vital pasien. Sambil memeriksa denyut nadi Nio dan memperhatikan bekas luka di bagian dada dan lengan, ia berkata dengan nada profesional namun tetap tenang.“Keadaan Anda cukup stabil untuk saat ini, tapi kami butuh memastikan tidak ada cedera dalam yang terlewat. Saya sarankan beberapa pemeriksaan tambahan hari ini, te

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 154

    Sebelum Ruby bisa membalas, pintu kamar terbuka pelan dan seorang perawat masuk sambil mendorong alat infus. Ia tampak sedikit canggung saat melihat mereka berdua di sofa, namun tetap bersikap profesional. “Maaf mengganggu, Tuan Alenka. Saya diinstruksikan untuk memasang kembali infus Anda.” Ruby langsung berdiri dan memberi ruang. Nio pun mengangguk pelan, membiarkan perawat mengatur posisi duduknya dan dengan cepat memasang kembali jarum infus di tangan kirinya. Meski tubuhnya kaku, Nio tidak bersuara, hanya menatap Ruby yang berdiri di samping tempat tidur, matanya tak lepas dari wajah pria itu. Setelah perawat selesai dan meninggalkan ruangan, Ruby kembali duduk di tepi ranjang, menatap Nio lama. “Kau tidak bisa terus seperti ini. Setiap kali aku menoleh, kau menghilang. Aku tidak kuat lagi.” Nio mengangkat tangannya yang bebas dan menggenggam tangan Ruby erat. “Aku di sini sekarang,” ujarn

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 153

    Seorang pria dengan rambut sedikit memutih dan sorot mata tajam berdiri, memandang tamunya dengan napas tertahan. “Ethan? Apa yang terjadi? Kau mau hidup?” tanyanya nyaris tak percaya. Nio menatapnya tanpa senyum. “Kita tidak punya waktu untuk menggali masa lalu, Virgo.” Virgo, mantan pembunuh bayaran yang dulu dikenal sebagai ‘Shadow Mark’, sudah lama pensiun dan menyepi dari dunia hitam. Tapi ia adalah salah satu orang yang paling Nio percayai, seseorang yang selalu tahu cara mendapatkan informasi, bahkan dari tempat yang tak pernah disentuh cahaya. “Kau seharusnya mati dua tahun lalu. Semua orang bilang begitu.” “Aku tidak mati,” jawab Nio dingin, duduk di kursi kayu di ruang tamu kecil itu. “Aku kehilangan ingatan setelah dikhianati. Dan kini aku kembali.” Virgo memperhatikan luka di lengan Nio yang belum sepenuhnya tertutup. “Lalu kenapa kau datang padaku?” “Aku butuh penyelidikan.” Nio menatap langsung ke mata pria itu. “Ada seorang pria bernama Gerry. Aku ingin tahu sia

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 152

    Nio menarik napas pelan. “Dia mulai main kotor,” gumamnya. “Dan ini belum setengahnya.”Ia menatap ketiga pria itu dengan tajam. “Kalian akan tetap di sini. Tapi aku akan jaga kalian tetap hidup, asal kalian terus bicara.”Lalu ia berbalik, meninggalkan ruangan dengan Markus mengikuti dari belakang.“Sekarang kita tahu,” kata Markus pelan. “Gerry benar-benar sudah menyeberang batas.”Nio mengangguk. “Ini bukan soal bisnis lagi. Ini soal balas dendam dan kekuasaan. Dan dia menargetkan bukan cuma aku, tapi Ruby juga.”Tatapan Nio menggelap. Api perang baru saja dinyalakan.*** Cahaya senja menelusup masuk melalui jendela besar di ruang kerja bawah tanah itu, mewarnai dinding beton dengan semburat oranye keemasan. Nio duduk di kursi hitam berlapis kulit, kedua sikunya bertumpu pada meja, dan jemarinya saling bertaut rapat di depan wajahnya. Sorot matanya tajam, penuh pertimbangan dan kewaspadaan. Luka-luka di tubuhnya belu

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 151

    Di dalam mobil, suasana hening beberapa saat. Markus menatap Nio dari kaca spion, raut wajahnya menyimpan kekhawatiran."Apa kita benar-benar harus melakukan ini sekarang?" tanya Markus akhirnya. "Kau bahkan belum benar-benar pulih. Dan... ini bisa berbahaya, Tuan Ethan."Nio tidak langsung menjawab. Matanya menatap kosong ke luar jendela, menyaksikan jalanan yang masih sepi."Kalau Ruby tahu aku pergi, dia bisa marah," ucapnya pelan.Markus menoleh singkat, lalu kembali fokus ke jalan. "Justru itu. Dia pasti tahu kau nekat begini. Kau baru saja hampir mati kemarin. Nona Ruby pantas tahu kalau—""Aku harus melindunginya," potong Nio tajam, tapi nada suaranya tetap rendah. "Kalau aku tinggal diam dan menunggu, orang yang mencoba membunuhku akan bergerak lagi. Mungkin kali ini bukan aku yang jadi target. Mungkin Ruby."Markus mengepalkan tangannya di kemudi. Ia tahu, ucapan Nio benar. Tapi tetap saja, melihat pria itu yang baru sem

  • Rahasia Hati Mafia Dingin   RHMD 150

    Ruby menatap Gerry tanpa berkedip. Suara alat makan berdenting lembut di latar, samar terdengar musik jazz dari pengeras suara tua di sudut ruangan. Tapi di antara mereka, atmosfer mengeras, tegang seperti pelat baja yang tak terlihat.“Apa maksudmu bisa menghancurkanku?” tanya Ruby, suaranya pelan namun tegas.Gerry menyeka sudut mulutnya dengan serbet, meski ia belum menyentuh makanannya. “Ayahmu tidak akan mendukung seorang putri yang menikah dengan buronan bawah tanah, Ruby. Kau tahu itu.”Ruby mengangkat dagunya. “Ayahku tidak bisa menentukan siapa yang akan kucintai atau bagaimana aku menjalani hidupku.”Gerry mendengus. “Tapi dia bisa menentukan nasib perusahaan. Dan kalau kau ingin tetap memegang kendali, kau perlu memastikan bahwa reputasimu bersih. Bersama Nio ... atau Ethan, tapi itu tak mungkin.”Ruby mencengkeram sendok di tangannya, mengerahkan seluruh tenaganya untuk tidak melemparkannya ke wajah Gerry. “Kau tidak tahu apa-apa tentang dia.”“Sebaliknya,” sahut Gerry cep

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status