Pagi itu, desa terlihat biasa saja. Matahari bersinar terang, suara ayam berkokok, dan para ibu sudah mulai menyapu halaman. Tapi hanya Arga yang tahu: semuanya tidak lagi benar-benar “biasa.”Ia duduk di beranda rumah Ki Kromo, memandangi jalan setapak yang menuju ke arah Curug Kembar. Dari kejauhan, kabut tipis masih menggantung rendah di atas pepohonan, meski hari sudah terang.> “Rin, lo denger gue, kan?” gumamnya sambil meremas batu hitam di tangan.Sekilas, Arga melihat bayangan Rino duduk di kursi sebelahnya, seperti dulu… tapi hanya sekelebat. Lalu hilang.> “Curug itu bukan cuma tempat. Itu penjara. Tapi sekarang, penjaganya udah nggak ada lagi...”Semalam, makhluk kafan itu bicara tentang “Yang Tidur di Balik Curug”. Sesuatu yang dikurung oleh aturan lama, dijaga oleh kasta-kasta tinggi makhluk lelembut. Dan kini, sesuatu itu mulai bangkit — karena manusia membuka celahnya sendiri.---Siang harinya, Arga kembali ke rumahnya sendiri, mencoba mencari catatan lama peninggalan
Last Updated : 2025-06-23 Read more