***Ethan tersenyum kecil, senyum yang penuh kemenangan. “Bagus,” katanya ringan, namun nadanya menyiratkan sesuatu yang lebih dalam. “Kau seharusnya hanya jatuh cinta pada satu pria. Dan pria itu adalah… “Sekar mendongak cepat. “Jangan bilang pria itu kamu,” tukasnya.Ethan mengangguk pelan. “Pintar. Aku suka kau tahu intinya.”Sekar menahan napas. Ia mundur satu langkah, namun tangan Ethan lebih cepat. Ia menggenggam tangan perempuan itu, menahannya agar tak menjauh.“Lepaskan, Ethan!” suara Sekar meninggi, namun masih mengandung kendali.“Aku tidak mengizinkan,” jawab Ethan mantap, menatap lurus ke dalam matanya.Sekar terdiam. Matanya tajam menatap Ethan, mencoba menggali maksud dari sikap posesif itu.“Kita memang sah secara hukum dan agama,” ucap Sekar, suaranya terdengar tenang tapi tegas, “tapi ini hanya pernikahan kontrak. Kita sepakat tidak melibatkan perasaan satu sama lain. Jika kau menginginkan perempuan, cari perempuan lain. Aku bukan pelacur atau wanita bayaran yang bi
Terakhir Diperbarui : 2025-07-27 Baca selengkapnya