***“Jangan bilang kau—”Sekar belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ketika Ethan tiba-tiba menarik lengannya. Gerakannya cepat, tegas, dan nyaris tanpa peringatan. Sekar terkejut, tubuhnya sedikit terhuyung hingga ia refleks menekan tangan ke dada Ethan yang… telanjang. Hangat. Lembap oleh uap air kolam.“Ethan! Apa-apaan sih?!” desisnya, matanya membelalak panik.Tapi pria itu hanya tertawa pelan, matanya yang hijau membakar seperti musim panas yang menjalari kulit. “Lebih baik ditemani suami, sayang,” ucapnya rendah, suaranya berat dan berbisik dekat telinga Sekar. “Rasanya aneh kalau kau hanya sendirian di sini. Mau kuajari berenang dengan gaya lain, hm?”Sekar menatapnya tajam. “Dasar mesum!” rutuknya, berusaha menarik tubuhnya menjauh, tapi Ethan malah menahan pinggangnya, semakin mendekat, bahkan nyaris menyandarkan dagunya ke bahunya.“Lepas, Ethan!” Sekar berontak, tangannya mendorong bahu pria itu, tapi Ethan terlalu kuat—atau mungkin hanya tidak ingin melepaskannya.“Kau i
Terakhir Diperbarui : 2025-07-23 Baca selengkapnya