Ruangan itu masih dipenuhi cahaya sore yang lembut, memantul di lantai kayu dan mainan plastik yang berserakan.Di sudut ruangan, Elina duduk bersila di atas karpet berwarna pastel, matanya mulai gelisah memindai sekitar.Bibirnya mengerucut, nyaris tak terlihat, tapi cukup untuk memberi isyarat bahwa ada sesuatu yang ia inginkan, atau butuhkan.Kirana, yang sejak tadi duduk bersandar di sofa sambil melipat cucian, menoleh dengan mata lembut. Ia memperhatikan gerak-gerik Elina, lalu meraih anak kecil itu ke pangkuannya dan mengusap pelan rambut halusnya yang terikat rapi.Tangannya bergerak dengan ritme yang menenangkan, seperti melodi diam yang hanya bisa dirasakan.“Kalau kamu mau minta tolong, coba bilang, ya. Kasih tahu Ibu dengan kata-kata,” ucapnya lembut, penuh harap.Elina menatapnya. Matanya, bening dan besar, berkedip cepat, seperti ingin menyampaikan sesuatu yang tertahan di kerongkongan.Mulutnya terbuka sedikit, lalu tertutup lagi. Ada pergulatan di sana, sesuatu yang suli
Last Updated : 2025-07-12 Read more