Kirana menarik napas panjang, dalam dan berat, seakan mengumpulkan kembali serpihan kekuatan yang berserakan dalam dirinya.Matanya sejenak menatap langit-langit ruangan yang putih dan kosong, lalu ia menoleh kembali ke arah tempat tidur, ke tubuh mungil yang terbaring diam di sana.“Ellie, lihat... Aidan dan Bayu juga di sini, lho,” ujarnya lembut, berusaha menyuntikkan sedikit semangat ke dalam suaranya yang nyaris rapuh.“Mereka datang buat nemuin kamu.”Langkah kaki kecil terdengar tergesa, lalu dua anak laki-laki itu muncul di sisi tempat tidur. Bayu, dengan mata bulatnya yang selalu penuh ide iseng, langsung mulai menarik wajah-wajah lucu, mencibirkan bibir, menyipitkan satu mata, dan menjulurkan lidahnya—gerakan yang biasanya membuat Elina terbahak tanpa bisa berhenti.“Aku datang khusus buat kamu, lho!” katanya riang, meski getaran cemas masih terjebak di ujung suaranya.“Jangan sedih terus, ya.” Dahinya berkerut kecil, seperti menah
Terakhir Diperbarui : 2025-07-15 Baca selengkapnya