Suara denting sendok bertemu gelas terdengar di seluruh ruangan kafe sore itu. Aroma kopi bercampur wangi roti yang baru keluar dari oven memenuhi udara. Langit di luar terlihat mulai berwarna oranye keemasan, tanda matahari akan segera tenggelam. Arga mengusap meja panjang di sudut ruangan, memastikan semua permukaannya bersih dari sisa remah. Hina di sebelahnya sedang menata ulang rak buku kecil yang memang menjadi ciri khas kafe Bu Lila. Di meja kasir, Pasha sedang bercanda dengan Agus sambil menghitung uang kembalian. "Gus, coba hitung lagi deh, gue rasa ini kelebihan seribu," katanya sambil menyodorkan uang receh. Agus hanya menggeleng, "Nggak, ini pas. Lu aja yang salah liat, Pash." Ardi, yang sedang memindahkan kotak berisi biji kopi ke rak belakang, ikut nimbrung. "Eh, kalian berdua, jangan ribut soal seribu perak. Mending bantu gue angkat karung ini, berat!" Arga melirik ke arah mereka dan tertawa kecil. "Kalau kalian masih ribut, nanti Bu Lila datang," ucapnya setengah
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya