Matelda, nenek Arsen berlari dengan heboh. Segera memeluk cucunya yang paling ia sayang. “Bagaimana kabar kamu? kamu masih sakit?” tanyanya. Arsen tersenyum. melepaskan tangan neneknya perlahan. “Aku baik-baik saja, nek.” Arsen tersenyum. Yerin tersenyum. Pertama kali bertemu setelah sekian lama. Ia hanya bertemu dengan keluarga Arsen saat pernikahan mereka. Setelah itu, ia tidak pernah sekalipun bertemu ataupun komunikasi. Matelda menatap Yerin. “Kamu ini bagaimana? kamu membiarkan Arsen dalam bahaya? Aku dengar, kasus ini terkait dengan sekolah tempat kamu bekerja dan sekolah Bastian.”Arsen menarik Yerin ke belakang. Namun Yerin tidak mau dan tidak bergeser sedikitpun. Sehingga, Arsen menoleh—menatapnya tajam agar tidak membatahnya. Tap Yerin memanglah Yerin yang keras kepala. “Maaf, maafkan saya. Kedepannya, saya tidak akan membiarkan Arsen ke dalam bahaya lagi.” Yerin tersenyum. Matelda mengernyit. “Sebentar lagi ulang tahun perusahaan. jangan sampai cucuku sakit. It
Last Updated : 2025-06-27 Read more