Di sisi mobil yang diparkir sembarangan di pinggir jalan, di bawah sorot lampu kota yang menyiramkan cahaya kekuningan, Tina berdiri canggung.Hatinya berdebar ketika melihat Aidan, pacarnya, bersandar angkuh di kap mobil sedan hitam yang mulai kusam.Ia berharap ada kehangatan di sorot matanya, semacam senyum kecil yang bisa jadi pengakuan bahwa hari ini, setidaknya hari ini, Aidan bisa melihat usahanya.Tapi yang ia tangkap justru sepasang mata kosong yang mengarah entah ke mana, seakan dirinya hanya siluet kabur yang tak layak dilihat.Tina menggigit bibir, lalu dengan gemas dan sedikit panik, ia mengulurkan tangan, menggenggam dagu Aidan dan memutarnya pelan agar menghadap ke arahnya.“Aidan, aku di sini,” katanya dengan nada manja yang dipaksakan, nyaris memohon. “Lihat aku dong. Gimana bajuku hari ini? Bagus, kan?”Ia berputar kecil, mengangkat sedikit sisi gaun biru langitnya yang sederhana, seolah menari seper
Last Updated : 2025-07-24 Read more