Home / Rumah Tangga / Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi / Bab 51: Permata yang Tersembunyi

Share

Bab 51: Permata yang Tersembunyi

Author: Rizki Adinda
last update Last Updated: 2025-07-20 12:53:13

Lukas tetap bersandar santai di jok mobil dengan satu tangan menopang dagunya, senyumnya merekah, seolah pertanyaan Nadira barusan adalah angin lalu.

“Apa kamu mencariku di internet?” katanya dengan nada ringan, tapi matanya menyorot penuh permainan.

“Sepertinya kamu cukup tertarik padaku.”

Nadira sedikit memiringkan tubuhnya ke arahnya, jarak mereka kini tak sampai satu lengan.

“Saat kamu berusia sembilan belas,” ucapnya pelan, nyaris seperti bisikan yang menyimpan sengatan, “kau pertama kali pacaran dengan perempuan asing yang lima tahun lebih tua. Di usia dua puluh, kamu mulai berganti-ganti pasangan, seperti orang berganti baju. Sekarang? Entah sudah berapa. Seratus? Dua ratus? Jadi,” ia menyipitkan mata, senyumnya tipis, “aku ini nomor berapa dalam daftar buruannya?”

Alih-alih tersudut, Lukas malah tertawa pelan, napasnya seperti mengejek. “Playboy, ya? Julukan itu terdengar cuk

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi   Bab 58: Aroma Porselen dan Bara

    Begitu Nadira muncul di ambang pintu Rose Garden, napas Tina tercekat, seolah-olah ruangan yang semula hangat mendadak diliputi kabut dingin dari dalam dadanya sendiri.Nadira tak melangkah, ia melayang. Jumpsuit beludru merah yang membalut tubuhnya tampak membara di bawah semburat lampu gantung kristal, seperti bara api yang berkilau sabar dalam kegelapan.Potongan bahu terbuka memamerkan lekuk tulang selangka yang tinggi dan tenang, seolah Nadira bukan datang untuk menghadiri acara lelang amal, tapi untuk mendeklarasikan kemenangan—tanpa satu pun pertempuran.Tina sempat melihat gaun itu pagi tadi di media sosial. Koleksi haute couture terbaru dari perancang ternama, hanya bisa dimiliki dengan koneksi atau kekayaan yang tak tahu malu.Dan kini gaun itu melekat di tubuh kakaknya, lengkap dengan tas LV edisi terbatas serta kilau hijau zamrud yang menggantung di leher bak tali kendali bangsawan.Total penampilannya mungkin setara harga apartem

  • Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi   Bab 57: Mawar dan Dinasti

    Begitu rapat berakhir dan para direksi mulai membubarkan diri, Nadira melangkah kembali ke ruang kerjanya.Sepasang hak tingginya beradu lembut dengan lantai marmer, menghasilkan suara ketukan halus yang seolah menegaskan wibawanya.Aroma kopi masih menggantung di udara, bercampur dengan bau kertas hangat dari laporan-laporan yang belum sempat disentuh.Ia menoleh sebentar ke luar jendela, ke langit Jakarta yang kelabu, sebelum menekan tombol interkom.“Danu, masuk sebentar.”Tak butuh lama, pintu diketuk ringan dan Danu masuk dengan langkah tenang. Ia membawa secangkir kopi luwak di atas nampan perak, uapnya mengepul samar.“Masalah di Grup Pradana sudah selesai?” tanya Nadira, langsung ke pokok perkara.Ia sempat melihat Grup Pradana trending di media sosial pagi tadi, sekilas di antara padatnya agenda rapat.Judul-judul berita menari di sudut matanya, tapi ia menepisnya demi fokus. Baru sekarang, deng

  • Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi   Bab 56: Kesabaran di Saat Sendiri

    Senja pun membiarkannya begitu saja.Begitu langkah Nadira melintasi pintu rumah, tanpa melepas sepatu, ia langsung menuju ruang pengawas.Langit di luar menghitam perlahan, dan lampu-lampu otomatis menyala satu per satu, memantulkan kilau kebiruan di permukaan marmer putih.Deretan layar CCTV menyala dingin di hadapannya, menampilkan rekaman selama dua hari terakhir. Di ruangan senyap itu, hanya terdengar detak jam dinding dan dengung rendah dari mesin pendingin.Perut kosong memang musuh yang tak pernah kalah dalam jangka panjang.Di salah satu layar, Tina tampak terpuruk di tepi ranjang—wajahnya pucat, bibirnya kering, dan tubuhnya nyaris tak lagi bisa menopang dirinya sendiri.Rambutnya kusut menutupi sebagian wajah, seperti tirai yang melindungi sisa harga diri. Tatapannya terpaku pada sepotong roti basi yang tergeletak di lantai.Lama ia menahan, tapi akhirnya tangan kurusnya bergerak ragu-ragu, perlahan meraih makanan itu

  • Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi   Bab 55: Pilihan di Balik Pintu

    Lukas bahkan sempat terpikir untuk mengirimkan foto itu pada Mahesa, entah sebagai lelucon pahit atau pengingat akan ironi hidup.Suami Nadira itu, tiga tahun menikah tanpa satu pun potret istrinya, seolah hidup dalam versi domestik dari film noir, kelam dan kabur.Sementara Lukas, pria yang tak pernah punya ikatan resmi, justru memiliki seberkas citra Nadira yang lebih hidup daripada kenangan Mahesa sendiri.Mobil melaju tenang di bawah langit senja yang kian pekat, membelah jalanan kawasan Menteng yang sudah mulai diterangi lampu kota.Bangunan kolonial dan pepohonan besar berbaris seperti saksi bisu, memberi nuansa tenang namun tak pernah sepenuhnya hening.Nadira membuka mata perlahan. Sekilas kebingungan melintas di wajahnya, lalu pandangannya bertumbukan dengan mata Lukas yang berbinar seperti anak kecil menemukan mainan baru.Ia mengernyit, bingung sekaligus jengkel, “Kenapa kamu masih di sini?”“Aku nunggu ka

  • Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi   Bab 54: Tidur Sekejap Sebelum Badai

    Nadira melongo, nyaris tak percaya apa yang baru saja ia lihat."Serius? Itu tadi Mahesa? Hacking-nya segitu doang?" katanya dengan nada tak puas, alis terangkat tinggi.Lukas tak bisa menahan tawanya, suara tawanya menggema ringan di ruang sempit itu. "Kayaknya cuma kamu deh yang tega ngejek kemampuan hacking dia. Orang lain paling cuma bisa nyindir halus."Tanpa menjawab, Nadira buru-buru membuka laptopnya kembali. Jemarinya menari di atas keyboard, cepat dan gugup.Matanya terpaku pada alamat IP yang tertangkap sistem. Titik-titik kecil di peta digital menunjukkan satu lokasi—sebuah rumah sederhana di Pradana.Ia langsung mengenalinya. Itu markas Mahesa.Lukas mengedikkan bahu sambil tersenyum, seolah merasa kasihan. "Kasian sih, jujur aja. Udah lama pensiun, ilmunya karatan. Lagi pula dia itu sniper, bukan hacker. Kalau dibandingin sama kamu? Jauh lah. Kamu tuh... bom waktu. Dia? Kembang api yang udah kehabisan mesiu."Nadir

  • Mantan Suami Memohon Cintaku Lagi   Bab 53: Senyuman di Ujung Serangan

    Hanya membayangkannya saja sudah cukup untuk membakar amarah Mahesa dari dalam. Di balik wajah tenangnya, dadanya bergemuruh seperti drum perang.Ia menekan tombol ‘enter’ dengan satu tarikan napas berat, lalu duduk menunggu, jemarinya mengetuk-ngetuk gelas air mineral yang hanya tinggal setengah.Di depannya, layar monitor bersinar redup dalam cahaya sore yang mulai muram. Dia bersiap untuk menggali masa lalu yang telah ia kubur dalam-dalam: Nadira.Namun sesaat sebelum informasi itu muncul, halaman situs berubah drastis. Bukan ke halaman yang dituju.Bukan foto. Bukan data.Layar mendadak menjadi kelam, lalu muncul deretan kode aneh yang terus bergerak naik-turun seperti semut panik yang lari dari air mendidih.Mahesa terperanjat. Matanya membelalak, tangannya refleks mencengkeram mouse dan mengklik sembarangan, seolah itu bisa memperbaiki kekacauan yang baru saja terjadi.Tapi semuanya sia-sia.CPU mengeluarkan d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status