“Eh, Tante. Kenapa kita tidak coba pijat bahu kamu? Biar kamu lebih rileks. Nanti kalau aku pijat kaki Tante, takutnya malah tambah parah,” ujarnya sambil tersenyum.Sarah mengangguk, merasa ide itu cukup menarik. “Oke, boleh juga. Pijat bahu, bukan kaki ya,” jawabnya dengan nada ringan.Adit, dengan senyum percaya diri, mulai memijat bahu Sarah. Tangan kuatnya menekan lembut area yang tegang di tengkuk dan bahu wanita itu. Suara desahan kecil mulai terdengar dari mulut Sarah, mengindikasikan bahwa pijatan Adit memberikan rasa nyaman.“Wah, enak sekali, Dit,” ucap Sarah sambil menutup matanya. Adit merasa bangga mendengar pujian itu.Sementara Adit terus memijat dengan perlahan, Sarah merasa lebih santai dan nyaman. Tanpa sadar, ia melepas blazer formalnya, hanya tersisa kemeja lengan panjang berwarna toska hijau muda yang menempel di tubuhnya. Dua kancing teratas dibiarkan terbuka, memberikan Adit pemandangan yang tak terduga.Ketika Adit menunduk, melihat ke arah Sarah, ia mendapati
Last Updated : 2025-05-27 Read more