Setelah selesai mandi dan berganti pakaian kerja, Darren keluar dari kamar tamu dengan rambut yang masih sedikit basah. Kemeja biru tua sudah rapi di badannya, dasi hitam terikat sempurna, dan jas tergantung di lengannya. Dia melangkah menuju ruang depan, tapi langkahnya terhenti ketika melihat pemandangan di halaman.Di bangku taman depan, Marcella dan Bayu duduk bersebelahan sambil tertawa ngakak. Bukan sekadar senyum tipis, tapi tawa lepas yang sampai bikin tubuh mereka sedikit membungkuk. Darren langsung mengerutkan dahi dan berdecak kesal. Sangat kesal.“Ck… pasti aku yang diomongin. Awas aja kalian,” gumamnya dalam hati. Dia yakin betul, kalau dua orang itu ketawa bareng, pasti topiknya dirinya. Marcella benar-benar seperti wartawan, cepat sekali dia menyampaikan kabar tentang kejadian di rumah ini, pikir Darren.Dia memalingkan wajah, menoleh ke dapur. Dari sana, aroma sandwich tuna menyeruak, langsung menusuk hidungnya. Darren otomatis tersenyum kecil, percaya diri kalau itu d
Terakhir Diperbarui : 2025-08-12 Baca selengkapnya