Bella akhirnya melangkah mendekat, mencoba tersenyum walau jelas sorot matanya penuh ketegangan. "Eh, Savana ... ternyata kamu yang di sini. Aku hampir gak ngenalin, kamu berubah banget," ujarnya, nadanya dibuat-buat ramah. Savana tetap tersenyum, walau bisa merasakan maksud lain di balik sapaan itu. "Iya, makasih. Semoga berubahnya ke arah yang baik." Bella tertawa kecil, matanya melirik tas-tas mahal yang sedang dibungkus staf butik. “Wah … belanja banyak banget. Daryan gak takut kartu kreditnya jebol?” Daryan akhirnya menoleh dengan seringai tipisnya, matanya tajam tapi santai. “Tidak juga. Kartu kreditnya khusus buat istri saya. Kalau jebol, saya tinggal tambah limitnya.” Savana menunduk menahan senyum karena sang suami membelanya, sementara Bella terdiam beberapa detik. Tapi dia tak mau kalah. “Duh, sekarang susah banget ya ketemu kamu, Dar. Kamu jadi misterius. Semalem bahkan pesta di rumah tante Gina, kamu gak dateng, padahal semua orang nunggu kamu.” Daryan menjawab ten
Last Updated : 2025-07-23 Read more